Kacang panjang
Kacang panjang | |
---|---|
Klasifikasi ilmiah | |
Kerajaan: | Plantae |
Klad: | Tracheophyta |
Klad: | Angiospermae |
Klad: | Eudikotil |
Klad: | Rosid |
Ordo: | Fabales |
Famili: | Fabaceae |
Subfamili: | Faboideae |
Subtribus: | Phaseolinae |
Genus: | Vigna |
Spesies: | V. unguiculata 'sesquipedalis'
|
Nama binomial | |
Vigna unguiculata 'sesquipedalis' (L.) Verdc.
|
Kacang panjang (Vigna unguiculata Kelompok Sesquipedalis) adalah salah satu tanaman sayuran yang populer dalam kuliner Asia Tenggara dan Asia Timur. Buah polongnya dimasak sebagai sayur atau dimakan mentah sebagai lalapan. Ia tumbuh dengan cara memanjat atau melilit. Bagian yang dijadikan sayur atau lalapan adalah buah (polong) yang masih muda dan serat-seratnya masih lunak.
Kacang panjang ini mudah didapati di kawasan panas di Asia. Daunnya disebut dengan lembayung dan dapat diolah pula menjadi sayur.
Cara menanam tanaman kacang panjang adalah tanam langsung dengan memasukan 2–3 biji kedalam lubang sedalam 1–2 cm kemudian ditimbun tanah, berbunga pada umur 30 hari dan mulai panen umur 45 hari.
Sebagai obat
[sunting | sunting sumber]Selain sebagai masakan, ternyata kacang panjang juga dapat digunakan sebagai bahan obat-obatan untuk mengobati beberapa penyakit seperti diantaranya: antikanker, kanker payudara, leukemia, antibakteri, antivirus, antioksidan, gangguan saluran kencing, peluruh kencing, batu ginjal, mencegah kelainan antibodi, meningkatkan fungsi limpa, meningkatkan penyatuan DNA dan RNA, meningkatkan fungsi sel darah merah, beri-beri, demam berdarah, kurang darah, sakit pinggang, reumatik, pembengkakan, meningkatkan nafsu makan, dan sukar buang air besar.
Nilai gizi
[sunting | sunting sumber]Nilai nutrisi per 100 g (3,5 oz) | |
---|---|
Energi | 197 kJ (47 kcal) |
8.35 g | |
0.4 g | |
2.8 g | |
Vitamin | Kuantitas %AKG† |
Vitamin A equiv. | 5% 43 μg |
Tiamina (B1) | 9% 0.107 mg |
Riboflavin (B2) | 9% 0.11 mg |
Niasin (B3) | 3% 0.41 mg |
Asam pantotenat (B5) | 11% 0.55 mg |
Vitamin B6 | 2% 0.024 mg |
Folat (B9) | 16% 62 μg |
Vitamin C | 23% 18.8 mg |
Mineral | Kuantitas %AKG† |
Kalsium | 5% 50 mg |
Zat besi | 4% 0.47 mg |
Magnesium | 12% 44 mg |
Mangan | 10% 0.205 mg |
Fosfor | 8% 59 mg |
Potasium | 5% 240 mg |
Sodium | 0% 4 mg |
Seng | 4% 0.37 mg |
| |
†Persen AKG berdasarkan rekomendasi Amerika Serikat untuk orang dewasa. Sumber: USDA FoodData Central |
Hama
[sunting | sunting sumber]Salah satu kendala yang dihadapi petani dalam mengembangkan usaha budi daya sayuran khususnya kacang panjang adalah masalah hama, terutama hama penggerek polong (Maruca testulalis) dan kutu daun (Aphis craccivora).[1][2] Gejala serangan hama penggerek, polong tampak pada bunga dan bakal polong yang rusak dan kemudian gugur. Satu ekor larva selama hidupnya dapat merusak 4–6 bunga per tanaman. Gerekan pada polong menyebabkan biji pada polong menjadi rusak, 6 kulit polong berlubang dan dari lubang tersebut keluar serbuk gerek yang basah bercampur kotoran larva yang berwarna cokelat. Kutu daun A. craccivora menyerang tanaman kacang panjang mulai awal pertumbuhan sampai masa pertumbuhan bunga dan polong. Serangan A. craccivora menyebabkan kerusakan pada bagian-bagian tanaman yang masih muda, misalnya tunas-tunas dan daun-daun serta tangkai daun yang masih muda.[1]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/53348 Kelimpahan Hama dan Musuh Alami serta Pengaruh Perlakuan Insektisda pada Tanaman Kacang Panjang (Vigna sinensis L.) Fase Generatif
- ^ http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/16321 Hama Utama Kacang Panjang (Vigna Sinensis) Dan Usaha Pengendaliannya Di Desa Petir, Kecamatan Cibeureum, Kabupaten Bogor